medianusantararaya.com – Nanggung,Bogor – Proyek pembangunan saluran irigasi yang bersumber dari Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi ( P3A) Tunas karya tahun 2025, di Desa Pangkal jaga Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor diduga dikerjakan asal asalan.
Dimana diketahui program tersebut dari kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) direktorat jenderal Sumber Daya Air (SDA) Balai Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, satuan kerja operasi dan pemeliharaan SDA Ciliwung Cisadane.
Pantauan di lapangan, Sabtu (8/11/2025) pengerjaan peningkatan tata guna irigasi yang diperkirakan belum selesai tersebut kondisinya terlihat tidak kokoh, bahkan dikerjakan dengan asal-asalan, karena diduga campuran pasir dan semen tidak sesuai spesifikasi, patut diduga ini akal akalan dari pemborong atau pekerja untuk meraup keuntungan.
Dugaan tersebut ditenggarai terjadi setelah wartawan melakukan investigasi di lokasi kegiatan dan hasilnya, sangat mengecewakan dan cenderung dikerjakan secara asal jadi sehingga Disinyalir pelaksanaan kerja kontruksi bangunan jaringan irigasi P3A Tunas Karya tidak sesuai dengan perencanaan-nya. ‘pasalnya pada bagian pasangan batu pondasi irigasi hanya ditempel tanpa digali dan Bahan materialnya pun tidak sesuai spesifikasi yang seharusnya.
Salah satu pekerja mengatakan bahan material tersebut menggunakan teras yang di giling bukan pasir, sehingga ketika di campur semen dan di aduk terlihat seperti lumpur. Katanya kepada awak media
Untuk lebih jelasnya nanti ngobrol langsung saja sama RW dodi selaku ketua kelompok taninya karena dia yang berwenang atas pekerjaan ini, udah saya telpon dia mau kesini. Ujarnya
RW dodi selaku ketua kelompok tani menyangkal dengan adanya menggunakan bahan material tersebut ” Itu teras gunung pak campur pasir ” Ucapnya melalui pesan Singkat whatsap
Namun ketika di dikonfirmasi lebih lanjut melalui pesan whatsap RW diduga nggan memberikan keterangan, sehingga tidak membalasnya
Hal ini Diduga kuat para oknum ingin mengambil keuntungan banyak dari proyek pemerintah tersebut dan ini salah satu bukti para oknum sudah melakukan percobaan mengambil keuntungan pada uang negara. Sebab pengerjaan bangunan saluran irigasi itu bukan melihat dari kebutuhan masyarakat petani namun untuk meraup keuntungan dari kegiatan tersebut, lantaran dinilai jauh dari pengawasan oleh instansi terkait.
Kendati demikian bangunan itu sangat dibutuhkan masyarakat petani, akan tetapi tidak sesuai yang yang diharapkan dan dapat dipastikan kualitas bangunan tersebut tidak begitu bertahan lama.”Hal ini kuat dugaan pengerjaan ini ingin mengambil keuntungan banyak dari proyek pemerintah tersebut .kegiatan itu dilihat bangunannya pun parah karena di kerjakan dengan asal asalan”.
Hingga berita ini dimuat redaksi masih memerlukan verifikasi lebih lanjut yang diupayakan dalam waktu secepatnya.
Sumber mediacyberbhayngkara.com
Sadewa










